Cara Pakai Kalkulator DP Agar Jumlah Angsuran Sesuai dengan Kemampuan

Mengambil KPR untuk membeli rumah tinggal merupakan cara yang paling banyak dilakukan saat ini. Harga rumah yang mahal dan terus meninggi setiap tahunnya membuat banyak orang semakin kesulitan untuk membeli rumah secara tunai. Untungnya sistem KPR sudah bisa diterapkan di hampir semua bank dengan cara yang cukup mudah. Dengan begitu siapa saja yang memenuhi syarat dapat membeli rumah idaman dengan cara mencicil. Pastinya cicilan ini harus disesuaikan dengan kemampuan membayar sehingga tidak terjadi gagal bayar di kemudian hari yang akan merugikan pihak bank maupun pemilik rumah itu sendiri. Untuk itu sebelum mengambil kpr tak ada salahnya Anda menggunakan kalkulator dp terlebih dahulu agar angsuran nantinya bisa sesuai dengan kemampuan.

Kalkulator uang muka adalah kalkulator yang fungsinya untuk melakukan simulasi kredit yang nantinya dilakukan untuk membeli rumah. Seperti diketahui meski dilakukan secara kredit namun dalam KPR harus ada uang muka atau dp yang disetorkan di awal atau pada saat akad kredit. Uang muka sangat menentukan besarnya angsuran di kemudian hari karena uang muka ini akan mengurangi jumlah kredit yang diberikan oleh bank dari harga jual rumah tunai. Sebagai contoh jika Anda membeli rumah dengan harga tunai Rp. 125 juta dan memberikan dp Rp. 25 juta maka bank hanya perlu memberikan kredit sebesar Rp. 100 juta. Semakin besar jumlah uang muka maka kredit bank akan semakin kecil dengan begitu angsuran akan semakin ringan.

Namun tentu saja menyediakan uang muka tidak semudah rencananya. Selain uang muka, masih ada lagi biaya yang juga perlu Anda bayarkan di awal kredit, diantaranya:

  • Biaya provisi.
  • Biaya administrasi bank.
  • Biaya notaris.
  • Biaya balik nama.
  • Dll.

Dengan adanya biaya-biaya tersebut uang tabungan yang ada harus cukup untuk membayar semua biaya dan uang muka yang akan disetorkan. Bank sendiri memberi batasan minimal uang muka yang harus disetorkan. Satu bank dengan lainnya bisa memberi patokan yang berbeda-beda namun untuk jumlah ideal uang muka adalah sekitar 20% dari harga jual tunai.

Lalu bagaimana cara pakai kalkulator dp agar mendapati jumlah angsuran yang sesuai dengan kemampuan? Berikut ini langkah yang perlu Anda lakukan:

  1. Ketahui dahulu harga jual rumah tunai sesuai tipe yang Anda inginkan.
  2. Hitung kebutuhan uang muka, lebih baik memberi uang muka minimal 20% dari harga jual, namun jika Anda kesulitan maka Anda bisa memberi uang muka seminimal mungkin sesuai dengan prosedur bank yang dijadikan wadah KPR.
  3. Hitung biaya-biaya.
  4. Pastikan Anda memiliki uang tunai untuk dp dan biaya-biaya di atas, jika masih sisa, tambahkan pada uang muka.
  5. Terapkan pada kalkulator KPR. Masukkan harga jual, uang muka dan pilih tenor yang diinginkan.
  6. Sistem akan menghitung jumlah angsuran sesuai dengan bunga bank yang berlaku.
  7. Jika dirasa angsuran masih terlalu besar, Anda bisa menambah angka uang muka yang berarti harus menambah bayar di awal, atau menambah masa tenor menjadi lebih lama.
  8. Jika sudah menemukan angsuran yang sesuai, Anda bisa mencatat kembali kebutuhan dana di awal kredit untuk diambilkan dari tabungan.
  9. Lakukan pendaftaran KPR jika uang sudah mencukupi sesuai dengan kalkulator tersebut.

Kalkulator dp sangat bermanfaat untuk mencegah Anda membayar uang muka minimal namun menjadikan angsuran sangat besar atau sangat lama. Untuk kebutuhan KPR dengan bunga ringan, proses cepat dan mudah, gunakan KPR BCA dengan kalkulator KPR yang bisa Anda manfaatkan melalui website resminya.